Laman

Sabtu, 31 Maret 2012

NASKAH OKSIGEN





OKSIGEN
ALIF RAHMADANIL
2011





















DIMENSI TOKOH



  • Oksigen (19)
§  Psikologis = rendah diri, tidak percaya diri, dan butuh motivasi
§  Sosiologis = golongan menengah ke bawah, sederhana dan mudah bergaul
§  Fisiologis = agak gemuk, pendek, baju kaos

  • Hidrogen (20)
    • Psikologis = Alim, berwawasan luas, punya ghiroh islam yang kuat, berani
    • Sosiologis = sejahtera, berkecukupan, dan motivator yang baik
    • Fisiologis = berwibawa, tinggi, berjenggot, berkacamata, celana bahan dan kemeja

  • Pria Pengusaha (40)
    • Psikologis = businessman, jiwa dagang dan bisnis tinggi
    • Sosiologis = kaya, sukses, berpendidikan,
    • Fisiologis = baju kantoran, mudah berkeringat, membawa saputangan dan tas kantor

  • Wanita Bule (44)
    • Psikologis = dewasa, atheis, asik
    • Sosiologis = mudah bergaul, mapan, berkeluarga
    • Fisiologis =  pirang, baju santai, kacamata besar, topi pelindung sinar matahari

  • Ibu paruh baya (50)
    • Psikologis = lost control, meledak-ledak, tempramen
    • Sosiologis = menengah ke bawah, janda 3 anak,
    • Fisiologis = kurus, pakai daster, lusuh, kumal dan butuh dikasihani

  • TNT (12,10,11)
    • Psikologis = anak-anak, jahil, lucu, menggemaskan, ingusan
    • Sosiologis = anak-anak komplek, dari keluarga menengah ke bawah
    • Fisiologis = bertiga dan selalu bergandengan.




Bismillah
CERITA OKSIGEN
Karya : Alif Rahmadanil


Langit mendung di pagi hari. Oksigen kini duduk di kursi teras di rumah kecil gang 2 blok VIA nomor 8 di desa kecil yang bernama Sistem Periodik Unsur. Mengenang masa-masa kecinya  dulu. Mengenang saat pertama kali dia dilahirkan. Dia ingat masa kecilnya. Dia ingat orang tuanya. Dia lahir di Uppsala tahun 1773 oleh Carl Wilhem Scheele. Lalu tahun 1774 dia diadopsi oleh Joseph Priestley di Wiltshire. Lalu dia diberi nama ‘oxygen’ oleh Antoine Lavoisier tahun 1777. Sungguh nama yang indah. Diambil dari bahasa Yunani, oxys dan genes, yang artinya menghasilkan asam.
Dia tidak percaya diri, dia merasa minder. Dia merasa tidak istimewa. Dia tidak seperti teman-temannya yang dimasukkan ke golongan istimewa. Dia tidak termasuk ke golongan alkali, alkali tanah, gas mulia, halogen, transisi, aktinida, lantanida. Dia merasa dia hanyalah unsur biasa.
Tapi suatu ketika, Oksigen mendengar teriakan dari kejauhan, oksigen menoleh ke asal suara, ternyata dia adalah Hidrogen, yang langsung duduk di sebelahnya. Bisa dikatakan Hidrogen selalu ada buat oksigen dan manusia, manusia memerlukan 70% H2O (AIR) di dalam tubuh mereka. Begitu juga oksigen sebagai pasangan Hidrogen, 70% harus ada untuk oksigen.

H : assalamu’alaikum

O : wa’alaikumsalam...

H : ada apa bro? Aku liat dirimu tengah bermuram durja...

O : o,nggak kok. Aku cuma mengingat-ngingat hidupku yang –kupikir- tidak berguna ini.

H : lho? Kok mikir kayak gitu? Kalau berfikir yang positif-positif lah.....
    Seperti kata orang pintar THINK POSITIVE and BE POSITIVE.

O : aku merasa hina, tidak ada gunanya aku hidup... aku hanya unsur biasa.... (mulai nangis)

H : Hey, Oksigen, janganlah kau bersedih karena kamu hanya unsur biasa, masuk ke golongan reguler

O : Sungguh tidak enak, kawan. Aku merasa tidak percaya diri. Aku merasa diriku tidak berharga

H : Hey, siapa bilang dirimu tidak berharga. Setiap unsur itu pasti ada kegunaannya. Jangan salah, meski kita yang tidak masuk golongan istimewa tapi kita semua berprestasi, kawan.
Bahkan kau juga. Kau belum mengetahuinya?

Ingatlah kawan, Allah SWT telah berfirman:
"Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (Al Mu'minun: 115)

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?" (Al Qiyamah: 36)


"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah." (Shad: 27)

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main." (Ad Dukhan: 38)

H : Dari ayat-ayat yang kubacakan tadi sungguh sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini dan yang ada di langit serta apa yang ada di antara keduanya tidak ada yang sia-sia.
Coba pikir, ketika kamu ada di langit, kamu mempunyai saudara alotrof, yang bernama Gas Oksigen. Tiba-tiba Gas Oksigen tersinari sinar ultraviolet dan petir. Gas Oksigen ini menjadi kembar tiga dan berubah nama menjadi Ozon. Ozon ini dapat menyerap sebagian ultraviolet. Bayangkan jika tidak ada ozon, katarak, serta kekurangan kekebalan tubuh akan mengancam jiwa dan raga manusia.

O : hmm....

H : dan ketika kamu di bumi, Tahukah kamu, kau ini paling dibutuhkan makhluk hidup. Tanpa kamu manusia tidak bisa hidup, begitu pula hewan dan tumbuhan. Kamu dibutuhkan untuk bernafas. Di alam semesta ini kamu menempati urutan ketiga paling melimpah. Bahkan kamu paling melimpah di kerak bumi. Bersyukurlah kamu, kamu begitu dibutuhkan orang untuk bernafas. Sampai-Sampai jika aku boleh berhiperbola...  MANUSIA TIDAK AKAN PERNAH MENCAPAI BULAN KARENA OKSIGEN TIDAK ADA DISANA. Demi ilmu pengetahuan, manusia membawamu di dalam tabung-tabung oksigen, dan dirimu dengan penuh ikhlas mau masuk ke tabung dan menyelamatkan manusia ketika di bulan. Kurang apalagi coba...?

O : Wah, aku sama sekali tidak menyangka!

H : Ketika kita bersatu bersama Carbon (C), Kita akan menolong tanaman untuk berpotosintesis (C6H12O6).
Tapi aku harap, kamu jangan terlalu sering bermain bersama Carbon, karena ketika kamu berhubungan dengan dia. maka kalian akan menghasilkan polusi. Karbon Monoksida dan Karbon Dioksida. Itu akan membahayakan saudaramu yang dilangit. (Ozon)

O : sungguh? Tapi aku belum punya prestasi, emas (Au), Perak dan tembaga selalu dapat tempat saat ada perlombaan. Atau Logam mulia dan batu mulia lainnya yang selalu tampak eksklusif di mata manusia.

H : kamu justru sangat berprestasi. Meski kamu tidak termasuk benda langka tapi kau dicari, dibutuhkan. Di atmosfer 23,15% beratnya, 85,8% berat lautan, 46,7% berat kulit bumi, 60% tubuh manusia. Selain itu, masih banyak kegunaanmu yang lainnya, seperti untuk reaksi pembakaran, pengolahan baja, industri kertas dan industri plastik, pembuatan ozon, pengisi tabung pernafasan untuk astronot dan penyelam, dan bersama hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket. Selain itu, kamu juga terkenal dengan sifat supelmu. Dengan keelektronegatifanmu kamu bisa berteman dengan hampir seluruh teman-teman unsur lainnya, membentuk oksida. Unsur lain yang meskipun termasuk golongan yang istimewa belum tentu bisa sepertimu.”.

O : Benar juga ya, meski aku tidak termasuk golongan istimewa manapun aku berguna untuk kehidupan manusia, bahkan tidak hanya manusia, seluruh makhluk hidup membutuhkanku.

Di saat oksigen terlibat dalam perbincangan yang hangat, datanglah beberapa orang menghampiri oksigen (satu persatu) mengajak kerjasama dalam bidang industri seperti: produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga diajak dalam proyek pembuatan propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.


Pria 1: assalamu’alaikum. Selamat siang saudara.... (menunjuk Hidrogen)

H : Hidrogen...

P1 : ya, bung Hidrogen. Begini. Saya mendapat kabar dari teman saya bahwa gang 2 blok VIA nomor 8 Desa Sistem Periodik Unsur adalah rumah saudara Oksigen... apakah saya berada di alamat yang tepat?

H : wah, tepat sekali bung. Anda telah berhadapan dengan tuan rumah, ini Oksigen

O : (bersalaman) Oksigen...

P1 : Pengusaha... jadi begini bung oksigen... saya akan mengajak anda dalam bisnis ratusan juta rupiah... sebelum anda menyetujui atau tidak, apakah anda berkenan untuk berbincang-bincang dengan saya?

O : silahkan dilanjutkan bung pengusaha...

P1 : perusahaan kami bergerak dalam pengolahan barang-barang bekas bernilai ratusan juta. Perusahaan kami bergerak di bisnis besi tua.

O : jadi....

P1 : jadi, saya akan to the point saja. maukah anda bekerjasama dalam proyek pengkaratan besi di perusahaan kami?

O : hm,,, gimana nih? (bertanya kepada hidrogen)

H : ngomong-ngomong, teman saya ini bekerja sama dengan siapa ya bung?

P1 : dia akan bekerja sama dengan besi (Fe) dan akan membentuk senyawa Fe2O3

O : (berfikir sejenak) terima kasih anda telah memberi kesempatan kepada saya untuk bekerja di perusahaan anda, tapi saya takut Allah akan murka kepada saya, karena pengkaratan besi adalah suatu perbuatan merusak bumi... maaf, saya dengan terpaksa lagi berat hati menolak pekerjaan ini.
 
H : lho? Kamu kok nolak? Itu adalah proses alami kawan... apa jadinya dunia tanpa karat? Darimana pedagang besi tua bisa mendapatkan rizki dari Allah? Allah menurunkan rezki kepada manusia itu dari berbagai macam pintu-pintu rezki. Jikalau manusia tidak ingin peralatan2 mereka berkarat, Allah memberi anugerah kepada manusia untuk menciptakan bahan anti karat seperti stainless-stell.

O : bener juga ya... aku juga pernah dengar kalau Allah menitipkan sebagian rezki orang lain melalui tangan kita. (berfikir lagi) Ya... saya menerima pekerjaan ini.

P1 : alhamdulillah... terima kasih atas kerjasamanya.
(ngomong sendiri) Akhirnya besi-besiku bisa berkarat.
Assalamu’alaikum....

H dan O : wa’alaikum salam

Setelah itu datanglah seorang bule dari negeri seberang

Wanita 1: wat sap bro...

O : halo madam, ken ai help yu?

W1 : saya ini dari emerica ha, dalam rangka penelitian cropcircle, saya orang mau ke bulan ha... jadi tolong saya masukin ini oksigen ke dalam tabung udara.... oke mament???

H : perlu buat kapan dan dimana madam?

W1 : buat one week later n in my laboratory.

O : sip. Insya Allah. Nanti saya kirim ke laboratorium anda.

W1 : what? Apa yu bilang? Insalah? Salalah? Insaflah? What are you talking About?

O : InsyaAllah I-N-S-Y-A-A-L-L-A-H

W1 : Insya allah? What is it mean?

O : insya allah itu artinya Jika Allah mengizinkan... so if my god give me a chance to do my job. I’ll finish it, but if my god don’t give me a chance to do my job, i can’t finish it? Do you understand?

W1 : hmm.. saya mengerti. Jadi kalian punya tuhan ha...?

H : of course dong mam... we are muslim.

O : And kita-kita punya iman....

W1 : o... i see, okelah kalo begitu... ai mau jalan-jalan dulu ha... pusing my head mikir-mikir tentang agama. Oh ya, this is my address. See you soon my bro!

H dan O : oke madam, see you soon.

O : alhamdulillah Job....

H : ciee... yang baru dapat job, sekarang gimana? Dah seneng kan?

O : alhamdulillah...

Lalu datanglah seorang ibu paruh baya dengan marah-marah dan mau menangis

Ibu    : Oksigen! Apa yang kaulakukan bersama api tadi malam?! Teganya dirimu membumihanguskan impianku, membakar kiosku !

O : astaghfirullah al’azim !! istighfar buk... saya nggak ngapa-ngapain tadi malam. Dari dulu sampai detik ini saya sedang menolong orang bernafas kok buk....

I : jangan ada dusta di antara kita, anak muda. Seorang siswa SMP melihat perbuatanmu tadi malam...

O : apa yang dia katakan sampai anda bisa menuduh saya melakukan pembakaran itu?

I : sesaat setelah peristiwa itu, saya sambil menangis, berteriak dalam gelapnya malam... ”Ya Allah, siapakah yang melakukan ini?” tiba-tiba seorang anak SMP misterius datang menghampiri saya. ”buk, sepertinya saya tahu siapa yang menjadi dalang dalam peristiwa ini buk...” saya balik bertanya ”siapa nak?” dan anak SMP itu mulai menjelaskan kepada saya ”begini buk, menurut pelajaran yang saya tekuni di sekolah, api tidak bisa hidup tanpa bantuan oksigen

H : buk, jangan menghakimi sendiri!

I : heh, kamu jangan ikut campur. Undzur maaqala walaa tandhur manqaala. Dengarkan apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan. Saya telah mengkonfrontir fakta ini bersama guru-guru SMP se kecamatan beserta BEM FMIPA UNP, dan saya menemukan kesimpulan bahwa: API MEMBUTUHKAN BANTUAN OKSIGEN UNTUK HIDUP! Bukankah begitu, Oksigen?

O : memang benar apa yang ibu katakan, tapi yang ibu tuduhkan kepada saya sangat tidak berprikemanusiaan. Saya yakin itu adalah oknum-oknum dari oksigen yang tak bertanggung jawab. Sesaat kebakaran itu terjadi, teman-teman oksigen yang lain bergabung bersama hidrogen menjadi H2O dan bergabung dengan Carbon menjadi CO2. Mereka telah menyelamatkan kios ibu... ya walaupun sedikit terlambat. Tapi mereka ikhlas menolong ibu lillahita’ala. Apa ibu berani menyalahkan oksigen yang telah menyelamatkan keluarga ibu?

H : dan ingat buk... Q.S albaqarah ayat 286 ”Laa yukallifullahunafsan illa wus’ahaa” tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Sesungguhnya Allah sedang menguji keimanan ibu... istighfarlah bu, ujian, musibah, penyakit  itu juga berupa nikmat yang diberikan Allah kepada kita bu. Apakah ibu menolaknya?

I : (si ibu tersadar, namun tetap berkeras hati mempertahankan argumennya) Astaghfirullahhal’azim... huh... saya masih emosi dengan kamu, Oksigen! saya akan memboikot seluruh oksigen untuk hidup saya SELAMANYA!

O : maaf buk... jika itu memang bisa menghapus kebencian ibuk kepada saya, saya ikhlas untuk diboikot dari kehidupan ibuk untuk selamanya. Tapi... apakah ibu sudah menemukan unsur yang lain -selain saya- untuk ibu gunakan bernafas?

H : hehehe (tertawa kecil)

I : b..bel.. belum....

O : jadi, ibu yakin mau memboikot saya? Kita sebagai sesama makhluk hidup sudah selayaknya untuk saling membantu buk... Habluminannas kalau bahasa arabnya buk. Bagai rantai makanan, kita saling membutuhkan buk... tapi terkadang, manusia tidak berfikir mengenai hal itu...

H : bu, kalau saya boleh tau, menurut polisi, bagaimana kronologis peristiwa kebakaran itu bisa terjadi?

I : kalau kata polisi, peristiwa kebakaran itu terjadi karena hubungan arus pendek listrik pada saat pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLI (Perusahaan Listrik Indonesia)

H : wadooohhh...  kayaknya ibuk perlu dikoreksi nih. Kok ibuk minta tanggung jawab ama oksigen? Seharusnya kan ibu minta pertanggungjawaban kepada PLI yang selalu melakukan pemadaman... piye toh ibuk iki?

I : o... gitu ya? Maaf ya nak. Ibu jadi lepas kontrol. Gara2 peristiwa ini, ibu jadi tidak berfikir secara positif.

H : seperti yang saya bilang THINK POSITIVE and BE POSITIVE! Innallaha ma’as shabiriin.

I : ya nak. Makasih ya. Ibuk pergi dulu. Assalamu’alaikum... (ibu pergi dengan wajah geram pada sesuatu)

O dan H : wa’alaikum salam

O : bu, mau kemana?

I : ibu mau nuntut PLI atas kebakaran ini. Semoga para birokrat dan pejabat itu mau mendengar suara jeritan rakyat hina dinata macam ibu ini... ibu pergi dulu ya...

O dan H :  ya bu...

Setelah ibu tersebut pergi, Hidrogen dan Oksigen kembali duduk dan bersandar di kursi masing-masing sambil memandang langit yang mulai cerah, setelah mendung yang meliputi langit dari tadi

H : (menghela nafas) Hah.... banyak peristiwa yang terjadi hari ini

O : ya...

O : hidrogen, kamu dah punya pacar belum?

H : belum, mang kenapa?

O : nanya aja....

H : kan dalam islam tidak ada kata pacaran

O : masa’ sih? Kalau pacaran yang islami ada g? Pacaran yang mengikuti syari’ah gitu?

H : tidak ada. Kalau kamu masih berfikir ada pacaran yang islami, berarti sama saja kamu menyatakan ada perjudian yang islami, perzinahan yang islami, korupsi yang islami dan perbuatan tercela yang islami lainnya.

O : O... gitu ya, berarti... eh... ga’ jadi deh... (bingung)

H : emangnya ada apa?

O : o... e... (ragu) sebenarnya sejak beberapa minggu ini, aku terlibat cinta lokasi di pabrik teknik material.... aku suka sama Aluminium (Al)

H : Astaghfirullah... jadi kamu udah pacaran?

O : belum sih... tapi kami sangat dekat dan telah menjadi satu senyawa Al2O3 (Aluminium Oksida).

H : hm... tak usahlah berpacaran kawan, apa kamu tidak mau jadi seseorang yang spesial bagi pasangan (jodoh)mu nanti???

O : iya juga ya......

Di sela-sela menikmati ke-santai-an mereka, mereka dikagetkan oleh kedatangan trinitrotoluena (TNT) yang hanya lewat sambil berlari, tetapi membuat kacau suasana.

TNT    : (membawa peralatan dapur atau sejenisnya lalu membuat keributan) dONgGG....duARRR!! tuK Tuk CREng-Cis BONg prang!!! (bunyi peralatan dipukul)

H :  (terhenyak dari tempat duduknya dan langsung berdiri) OI! DASAR BAHAN UTAMA PEMBUAT BOM! BRISIIIIK!!!

O : Ckckck... dasar anak muda

H : (kembali duduk)

Dan mereka kembali bersantai.
.
.
.
.
.
Setelah bersantai beberapa lama, terdengarlah suara azan zuhur mengalun sayup-sayup memasuki telinga Oksigen dan Hidrogen....

O      : azan...

H      : yuk.

O      : dimana?

H      : masjid donk...

O      : yuk...

Mereka meninggalkan rumah Oksigen dan pergi menuju masjid

O      : (berjalan meninggalkan panggung) eh, ntar habis solat, kita setor hafalan ya...

H      : ok




------aldbrnIQ------



Alhamdulillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar